Blaise Pascal
Blaise Pascal
lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Clermont-Ferrand. Sejak kecil ia dikenal
sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh pendidikan di
sekolah secara resmi.
Sejak usia 12 tahun, ia sudah biasa
diajak ayahnya menghadiri perkumpulan diskusi matematik. Pascal lantas terbiasa
bereksperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta menemukan rumus-rumus
geometri standar dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.
Tahun 1640, Pascal dan keluarganya pindah ke kota Rouen. Saat itu, ia
masih diajari langsung oleh ayahnya, namun Pascal belajar dengan sangat giat
bahkan sampai menguras stamina dan kesehatannya sendiri. Jerih payahnya tak
sia-sia, akhirnya ia berhasil menemukan teorema Geometri yang menakjubkan.
Kadang-kadang ia menyebut teorema tersebut sebagai “hexagram ajaib” sebuah
sebuah teorema tentang persamaan persilangan antargaris. Bukan sebuah teorema
yang sekedar menghitung keseimbangan bentuk, tapi, lebih mendasar dan penting,
yang saat itu sama sekali belum pernah dikembangkan menjadi sebuah cabang ilmu
matematik tersendiri. Pascal menggarapnya menjadi sebuah buku, “Essay on
Conics” yang selesai tahun 1640, dimana hexagram ajaib menjadi bahasan utama,
yang membahas ratusan perhitungan tentang kerucut, juga teorema Apollonius,
yang mengagumkan bukan cuma karena usianya yang masih sangat muda (16 tahun)
namun karena perhitungannya juga menyertakan unsur-unsur tangens.
Teori Pascal memberikan pengaruhnya
pada teori matematik di saat Pascal memulai kehidupan di Port Royal yang
digunakan mengatasi problem perhitungan yang berhubungan dengan kurva dan
lingkaran, yang juga harus dikuasai oleh matematikawan modern. Ia banyak
menerbitkan teorema yang diajukan sebagai tantangan kepada matematikawan lain
untuk dipecahkan, tanpa satu pun yang menjawabnya. Pascal akhirnya menerbitkan
jawabannya sendiri dengan menggunakan nama samaran Amos Dettonville (kemudian
dikenal dengan anagram Louis de Montalte), kemudian matematikawan sekarang
sering juga menyebut dirinya dengan nama ini.
Bersama dengan Pierre de Fermat,
Pascal menemukan teori tentang probabilitas. Dimana dia telah berhasil
menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Mesin itu hanya dapat
menghitung.
“Le couer a ses raison ne connait point”
(hati mempunyai alasan-alasan yang tidak dimengerti oleh rasio) adalah ungkapan
Pascal yang sangat terkenal. Dengan pernyataan ini Pascal tidak bermaksud
menunjukkan bahwa rasio dan hati itu bertentangan. Hanya saja menurut Pascal,
rasio atau akal manusia tidak akan sanggup untuk memahami semua hal. Baginya
“hati” (Le couer) manusia adalah jauh lebih penting.
Sumber : id.wikipedia.org